Pemilihan Pondasi
Sunday, August 26, 2012
Pemilihan Pondasi - Hello greetings friends decivilisme, In the article that you will read this time with the title Pemilihan Pondasi, We have prepared this article well for you to read and take learning information in it. hopefully the contents of the post
Article Pondasi, what you are about to read can be understood well. happy readinga.
Title : Pemilihan Pondasi
link : Pemilihan Pondasi
You are currently reading the article Pemilihan Pondasi with link address https://decivilisme.blogspot.com/2012/08/pemilihan-pondasi.html
Title : Pemilihan Pondasi
link : Pemilihan Pondasi
Pemilihan Pondasi
I. Perencanaan Pondasi
Dalam menentukan perencanaan pondasi suatu bangunan ada 2 hal yang harus diperhatikan pada tanah bagian bawah pondasi :
Ø Daya dukung tanah yang diizinkan.
Ø Besarnya penurunan pondasi
2 Faktor diatas menentukan stabilitas bangunan yang berdiri. Tegangan akibat adanya bangunan diatas harus mampu dipikul oleh lapisan tanah dibawah pondasi dan harus aman dari keruntuhan. Dalam hitungan daya dukung umumnya digunakan faktor aman 3 (sf 3). Besarnya penurunan pondasi bangunan tidak boleh melebihi batas toleransi. khususnya penurunan yang tidak seragam (defferential settlement) harus tidak mengakibatkan kerusakan pada struktur. Pondasi harus diletakkan pada kedalaman yang cukup untuk menanggulangi resiko erosi permukaan, kembang susut tanah dan gangguan permukaan lainnya.
II. Rumus Daya Dukung Tanah
Banyak rumus yang dapat dipakai untuk mendisain Pondasi. Pilihan yang dipakai sangat tergantung dari kebiasaan seseorang dalam perencanaan pondasi dan data-data tanah yang tersedia.Kami hanya akan membatasi pada rumus pondasi dangkal dan pondasi dalam tunggal. Kedua jenis pondasi ini sering ditemui di lapangan.
Peck dkk membedakan pondasi dalam dan pondasi dangkal dari nilai
kedalaman (Df/B):
v Df/B > 4 : Pondasi dalam
v Df/B ≤ 1 : Pondasi Dangkal
Dimana
Df : Nilai Kedalaman Pondasi
B : Lebar Pondasi
1. Menentukan daya dukung pondasi Dangkal
Daya dukung ultimit (ultimit bearing capacity/qult) didefinisikan sebagai beban maksimum per satuan luas dimana tanah masih dapat mendukung beban tanpa mengalami keruntuhan.
- Rumus Terzaghi
(Bila memakai data pengujian Laboratorium)
qult = C.Nc + γb.Nq.Df + 0,5.γb.B.Nγ
dimana :
qult = Daya Dukung Ultimit Pondasi
C = Cohesi Tanah
γb = Berat Volume Tanah
Df = Kedalaman Dasar Pondasi
B = Lebar Pondasi dianggap 1,00 meter
Nc, Nq, Nγ = Faktor daya dukung Terzaghi ditentukan oleh besar sudut
geser dalam
Setelah kita mendapatkan nilai daya dukung Ultimit Tanah (qult) , Langkah selanjutnya menghitung daya dukung ijin Tanah yaitu :
q = qult / Sf
dimana :
q = Daya Dukung ijin Tanah
qult = Daya Dukung Tanah Ultimit
Sf = Faktor Keamanan biasanya nilainya diambil 3
Tabel. 2.1.1 Nilai Faktor Daya Dukung Terzaghi | | |||||
Ф | Nc | Nq | Nγ | Nc' | Nq' | Nγ' |
| | | | | | |
0 | 5,7 | 1,0 | 0,0 | 5,7 | 1 | 0 |
5 | 7,3 | 1,6 | 0,5 | 6,7 | 1,4 | 0,2 |
10 | 9,6 | 2,7 | 1,2 | 8 | 1,9 | 0,5 |
15 | 12,9 | 4,4 | 2,5 | 9,7 | 2,7 | 0,9 |
20 | 17,7 | 7,4 | 5,0 | 11,8 | 3,9 | 1,7 |
25 | 25,1 | 12,7 | 9,7 | 14,8 | 5,6 | 3,2 |
30 | 37,2 | 22,5 | 19,7 | 19 | 8,3 | 5,7 |
34 | 52,6 | 36,5 | 35,0 | 23,7 | 11,7 | 9 |
35 | 57,8 | 41,4 | 42,4 | 25,2 | 12,6 | 10,1 |
40 | 95,7 | 81,3 | 100,4 | 34,9 | 20,5 | 18,8 |
45 | 172,3 | 173,3 | 297,5 | 51,2 | 35,1 | 37,7 |
48 | 258,3 | 287,9 | 780,1 | 66,8 | 50,5 | 60,4 |
50 | 347,6 | 415,1 | 1153,2 | 81,3 | 65,6 | 87,1 |
- Rumus Meyerhof
Bila memakai data pengujian Sondir
qult = qc. B. (1 + D/B). 1/40
Dimana :
qult = Daya Dukung Ultimit Tanah
qC = Nilai Conus
B = Lebar Pondasi (dianggap 1 meter)
D= Kedalaman Dasar Pondasi
Setelah kita mendapatkan nilai daya dukung Ultimit Tanah (qult) , Langkah selanjutnya menghitung daya dukung ijin tanah yaitu :
q = qult / Sf
dimana :
q = Daya Dukung ijin tanah
qult = Daya Dukung Tanah Ultimit
Sf = Faktor Keamanan biasanya nilainya diambil 3
Daya dukung ijin tanah dapat juga dihitung langsung dengan cara :
q = qc/40 (untuk besaran B sembarang)
dimana :
q = Daya Dukung ijin tanah
qc = Nilai Konus
2. Menentukan daya dukung pondasi Dalam
Daya dukung pondasi dalam merupakan penggabungan dua kekuatan daya dukung, yaitu daya dukung ujung (qe) dan daya dukung lekatan (qs)
B. Rumus Daya Dukung ujung tiang
P = qc. A. + JHF. O
3 5
dimana :
P = Daya Dukung Tiang
qc = Nilai Konus
A = Luas Penampang Tiang
JHF = Nilai Hambatan Lekat per pias
O = Keliling Tiang
3 & 5 = Koefisien Keamanan
B. Rumus Daya Dukung ujung tiang metode LCPC, 1991
qe = qc. Kc. Ap
dimana :
qe = Daya Dukung ujung tiang
qc = Nilai Konus
Kc = Faktor Nilai Konus (lihat tabel 2.2.1)
Ap = Luas penampang ujung tiang
a. Rumus Daya Dukung lekatan (qs)
qs = .JHp. As
dimana :
qs = Daya Dukung lekatan
JHP = Nilai Hambatan Pelekat (dari uji Sondir)
As = Selimut tiang
b. Rumus Daya Dukung Batas dan Daya dukung ijin
qult = qe +.qs
Dimana :
qult = Daya Dukung Tanah Ultimit
qe = Daya Dukung Ujung Tiang
qs = Daya Dukung Lekatan
Setelah kita mendapatkan nilai daya dukung Ultimit Tanah (qult) , Langkah selanjutnya menghitung daya dukung ijin tanah yaitu :
q = qult / Sf
dimana :
q = Daya Dukung ijin tanah
Sf = Faktor Keamanan biasanya nilainya diambil 3
Tabel 2.2.1. Nilai Kc (Titi dan Abu Farsakh 1991) | | |
| | |
Jenis Tanah | Faktor qonus Ujung Tiang | |
| Drilling Pile | Driven Pile |
Clays dan Silts | 0,375 | 0,600 |
Sands dan Gravels | 0,15 | 0,375 |
Chalk | 0,200 | 0,400 |
Thus a brief discussion of the article Pemilihan Pondasi
And that's the article Pemilihan Pondasi this time, hopefully the above article can provide benefits for all of you. greetings, see you in other posts and articles.
You are currently reading the article Pemilihan Pondasi with link address https://decivilisme.blogspot.com/2012/08/pemilihan-pondasi.html